Hammer test beton adalah salah satu metode dalam industri konstruksi sipil yang sifatnya terbilang cukup penting. Disini metode tersebut dilakukan untuk tujuan mengetahui kekuatan serta integritas dari sebuah beton.
Dalam pelaksanaannya metode hammer test menggunakan alat yang bentuknya seperti palu. Nantinya palu tersebut akan dihantamkan ke permukaan beton. Nah nantinya alat tersebut akan mengeluarkan hasil berupa data ukuran respon getaran yang dihasilkan dari hantaman tersebut.
Hammer test sendiri sering dilakukan dalam proses pembuatan struktur bangunan yang mengharuskannya memiliki pondasi atau penopang yang kuat dan kokoh. Beberapa struktur bangunan tersebut misalnya contohnya adalah jembatan, dinding, lantai dan lain-lain yang menggunakan beton.
Tujuan dari dilakukannya hammer test beton ini adalah untuk mendapatkan kepastian terkait dengan kualitas konstruksi. Sehingga dengan kepastian tersebut nantinya diharapkan akan mendapat bangunan dengan konstruksi yang bisa awet tahan lama serta aman dalam penggunaannya.
Waktu Penggunaan Alat Hammer Test Beton
Memang sebaiknya dalam semua pembangunan struktur bangunan yang melibatkan beton sebaiknya dan sangat disarankan untuk dilakukan hammer test. Apalagi dalam kondisi seperti berikut yang akan dijelaskan di bawah ini.
Dalam beberapa situasi berikut di bawah ini penggunaan alat hammer test beton sangat diwajibkan. Berikut situasi-situasi yang dimaksud:
1. Tahap Konstruksi
Seperti yang sudah dicantumkan diatas tadi, pada saat tahap konstruksi sedang berlangsung pengujian hammer test wajib dilakukan. Hal ini bertujuan untuk mendapatkan kepastian bahwa beton yang digunakan memiliki kualitas dan standar yang sesuai. Sehingga dapat meminimalisir kegagalan atau faktor resiko jangka panjang ke depannya nantinya.
2. Sebelum Penggunaan Beton Sebagai Pengisi Struktur Bangunan atau Penopang Bangunan
Sebuah beton yang akan digunakan untuk konstruksi bangunan, sebelumnya harus dilakukan pengujian hammer test. Ini bertujuan agar nantinya struktur bangunan yang dibentuk dari beton tersebut dapat dipastikan kuat untuk menopang bangunan tersebut.
3. Saat Pemeliharaan Bangunan
Pengujian hammer test juga tidak berhenti pada saat sebelum penggunaannya saja. Namun pada saat pemeliharaan bangunan tersebut sebaiknya juga dilakukan hammer test. Alasannya adalah karena kita tidak bisa memastikan selama bangunan tersebut berdiri apakah terjadi perubahan pada struktur beton tersebut atau tidak. Hal ini juga sebaiknya dilakukan sebagai antisipasi supaya tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan dalam struktur bangunan tersebut
4. Saat Adanya Kerusakan atau Kebocoran pada Struktur Bangunan
Hammer test juga dapat digunakan pada saat ditemukan adanya indikasi kerusakan atau kebocoran pada struktur bangunan tersebut. Jadi prosedur ini akan membantu untuk mengetahui sebenarnya apa yang menjadi faktor penyebab dari kerusakan atau kebocoran tersebut. Jika sudah diketahui penyebabnya maka akan lebih mudah untuk melakukan perbaikan.
Pentingnya Pelaksanaan Prosedur Hammer Test
Oleh karena betapa pentingnya hammer test dalam pelaksanaan pembangunan sebuah konstruksi yang melibatkan beton di dalamnya, maka hal ini bisa dibilang wajib dan harus dilakukan. Jangan sampai main pasang saja beton tanpa dilakukan pengujian hammer test karena akan sangat beresiko membahayakan.
Apalagi jika struktur bangunan yang dibuat adalah fasilitas umum seperti jembatan. Tentunya jika terjadi suatu hal akan banyak korban yang berjatuhan hanya karena tidak dilaksanakannya prosedur hammer test dalam proses pembangunan jembatan tersebut.
Nah itu dia tadi penjelasan mengenai hammer test beton. Jadi bisa disimpulkan disini bahwa hammer test merupakan prosedur yang sangat penting dilakukan khususnya pada beton yang nantinya akan menjadi pengisi struktur bangunan atau justru lebih penting lagi yakni penopang bangunan itu.