Pengujian mutu beton tentunya dilakukan untuk dapat mengetahui mutu atau kualitas dari beton. Adapun beton sendiri adalah sebuah material bangunan yang sifatnya keras, berat serta kokoh. Oleh karena sifatnya tersebut beton ini biasa digunakan untuk penopang struktur bangunan besar seperti jembatan.
Selain itu beton juga biasa dipakai sebagai pondasi bangunan-bangunan bertingkat seperti kantor, mall, hotel, apartemen dan bahkan gedung pencakar langit. Nah karena kegunaannya yang sangat fundamental dalam sebuah struktur bangunan, oleh karena itu perlu dipastikan mutu atau kualitas beton tersebut sesuai standar yang telah ditetapkan.
Pengertian Mutu Beton
Adapun untuk melakukan pengujian mutu beton tentu terdapat cara atau metode yang digunakan. Namun sebelum mengetahui cara atau metode yang digunakan dalam pelaksanaan pengujian kualitas beton, ada baiknya untuk mengetahui dahulu sebenarnya apa dan bagaimana pengertian mutu beton.
Jika ditilik dari segi harfiah, mutu beton tentu menjurus kepada kualitas beton yang menjadi salah satu material bangunan. Adapun jika dijabarkan secara lebih lanjut, mutu beton dapat dimengerti sebagai seberapa mampunya beton tersebut untuk memenuhi syarat yang berlaku dalam pembangunan.
Mutu beton sendiri dapat dilihat dari berbagai aspek. Contohnya adalah ketahanan terhadap bahan kimia dan fisik, ketahanan terhadap perubahan bentuk, kemampuan ketahanan terhadap air, dan kekuatan. Berbagai aspek tersebut tentu saling melengkapi untuk membentuk sebuah beton yang memiliki mutu tinggi.
Baca juga : Pengujian Material Beton
Cara Pengujian Mutu Beton
Nah setelah tahu gambaran mengenai pengertian mutu beton, sekarang saatnya untuk membahas cara pengujian yang dilakukan untuk dapat mengetahui mutu beton. Seperti yang juga sudah disebutkan diatas bahwa dalam uji mutu beton tentu terdapat cara yang digunakan. Nah berikut cara-cara tersebut:
1. Uji Kuat Tekan Beton
Dalam uji kuat tekan ini, beton akan dipecahkan menggunakan alat uji kuat tekan beton. Biasanya beton yang akan diuji ini juga dilihat dulu usianya, jika usia sudah mencukupi baru bisa dilaksanakan uji kuat tekan. Adapun usia ideal beton untuk dilakukan uji kuat tekan ini biasanya adalah 28 hari.
2. Uji Serapan Air Beton
Kualitas atau mutu beton juga akan diuji dengan menggunakan teknik penyerapan air. Jadi disini yang dilakukan adalah beton tersebut direndam selama 24 jam dalam air. Setelah itu dibandingkan beratnya pada saat sebelum dan sesudah direndam. Disini yang dinilai baik adalah jika perbandingan berat pada saat sebelum dan sesudah direndam tidak menunjukkan perbedaan angka yang terlalu besar.
3. Uji Keausan Beton
Pengujian keausan juga biasa dilakukan untuk mengetahui mutu beton. Dalam pengujian ini beton akan digosok permukaannya dengan alat khusus dalam beberapa waktu lamanya.
Baca juga : Pengujian Beton Segar
Setelah digosok selama beberapa waktu, beton tersebut akan ditimbang untuk mengetahui beratnya. Dari berat beton tersebut nantinya akan bisa disimpulkan beton tersebut cepat aus atau tidak.
4. Uji Pengaruh Suhu Terhadap Beton
Dalam penggunaan beton nantinya juga pasti suhu akan mempengaruhi. Oleh karena itu untuk pengujian mutu atau kualitas beton juga perlu dilakukan pengujian seberapa tahankah beton tersebut terhadap pengaruh suhu.
Pada proses pengujian ini nantinya beton akan ditempatkan pada ruangan dengan suhu yang sangat panas dan sangat dingin. Setelah itu beton dilakukan penimbangan untuk mengetahui beratnya. Semakin banyak selisih berat beton maka mutu beton tersebut semakin buruk.
Nah itulah tadi informasi yang bisa dibagikan mengenai pengujian mutu beton, mencangkup pengertian serta caranya. Jadi tentunya perlu diketahui disini bahwa pada beton perlu dilakukan pengujian mutu agar resiko yang menimbulkan bahaya pada penggunaan beton tersebut nantinya bisa terminimalisir.